Senin, 12 Januari 2015

About Me

Nama : Maya Novita Sari
Tempat, Tanggal Lahir : Balikpapan,01 Mei 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Karang Rejo II, RT.10, Balikpapan Tengah
Telephon : 81934529493
Umur : 19 tahun
Golongan Darah : O
Anak ke : 1 dari 2 bersaudara
Nama ayah : Priono
Nama Ibu : Kartini
Nama adik : Mega Putri Susilowati
Suku : Jawa
Status : Mahasiswi
E-mail : Mayanovita17@yahoo.com

Latarbelakang Pendidikan

Formal 
2001-2007 : SDN 005, Balikpapan
2007-2010 : SMP PGRI 4 ,Balikpapan
2010-2013 : SMK AIRLANGGA, Balikpapan
2013-Sekarang : ASMI AIRLANGGA, Balikpapan

Pengalaman Kerja
Praktek Kerja Industri ( Prakerin ) :
Praktek Kerja di : PT. Trakindo Utama, Balikpapan
Periode : Juli-September
Posisi : Bagian Service Administrasi


Diposkan oleh maya novita di 19.09
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: About Me


Prestasi atau Penghargaan
Prestasi / Penghargaan yang di peroleh kota Balikpapan
Balikpapan meraih 16 kali Piala Adipura, dan sembilan diantaranya diraih secara berturut turut dengan rincian sebagai berikut:

· 1990,1991,1992,1993,1994,1995,1996,1997,1998 :
meraih Piala Adipura di kategori Kota Sedang

· 1999,2000,2001 : Penialaian Adipura ditiadakan

· 2002,2003 : Piala Adipura Gagal diraih

· 2004,2005,2006,2007 : meraih Piala Adipura di kategori Kota Besar

· 2008 : Adipura Gagal diraih (ada bencana di Balikpapan)

· 2009,2010 : kembali meraih Piala Adipura di kategori Kota Besar

· 2011 : Piala Adipura Gagal diraih, tetapi di tahun yang sama kota Balikpapan berhasil meraih penghargaan sebagai kota Bersih kategori "CLEAN LAND" peringkat ke-2 tingkat ASEAN

· 2012 kembali meraih Piala Adipura di kategori Kota Besar
. 2014 balikpapan kembali meraih penghargaan Adipura Kencana

MINGGU, 08 JUNI 2014


Kuliner
Kuliner di Balikpapan
Balikpapan merupakan sebuah kota kecil di Propinsi Kalimantan Timur. Namun meskipun hanya sebagai kota kecil, Balikpapan merupakan pintu gerbang propinsi Kalimantan Timur. Perkembangan kota Balikpapan yang pesat bak magnet bagi pendatang dari berbagai daerah. Tak heran jika akhirnya terjadi kulturasi berbagai budaya dan suku bangsa di sini. Akibatnya justru semakin memperkaya khasanah budaya kita, termasuk dalam hal kuliner. Jika suatu saat nanti anda berkesempatan ke Balikpapan, pasti anda akan berfikir oleh-oleh apa yang khas dari Balikpapan selain batu permata, lampit, atau mandau khas Dayak? Jangan khawatir, Balikpapan juga memiliki makanan unik dan khas yang bisa dijadikan oleh-oleh untuk sahabat, keluarga atau handai tolan kita? Jika suatu saat nanti anda berkunjung ke Balikpapan, berikut kuliner yang bisa anda pertimbangkan untuk dijadikan buah tangan yang mengesankan :

1. Aneka Olahan Kepiting

Kepiting Lada Hitam 

Sudah menjadi rahasia umum jika Balikpapan merupakan salah satu daerah penghasil kepiting bakau (Scylla serrata) terbaik di Indonesia. Berbagai aneka olahan kepiting bakau (atau biasa disebut kepiting Soka) yang lezat bisa anda dapatkan dibeberapa restoran yang ada di Jalan Marsma Iswahyudi Gunung Bakaran (tak jauh dari Bandara Sepinggan). Menu kepiting lada hitam, kepiting saos special, kepiting saus tiram, kepiting tauco, hingga kepiting goreng mentega ada disini. Namun dari sekian banyak menu, kepiting lada hitam dan kepiting saos special menjadi yang terdepan. Kepiting Soka yang gemuk dan banyak dagingnya memang akan semakin nikmat dengan bumbu saus dan lada hitam yang pedas. Untuk dijadikan oleh-oleh, makanan ini juga sudah dikemas sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi cita rasanya, aman, dan trendy sehingga tak perlu malu walau harus menentengnya. Sampai dirumah anda tinggal memanaskannya di microwave dan siap dihidangkan. Olahan lain yang lebih awet dan tahan dalam jangka waktu yang lebih lama yakni berupa abon kepiting yang banyak dijual dibeberapa minimarket ataupun toko-toko penjual oleh-oleh khas Balikpapan. Sedikitnya ada 2 farian abon kepiting yang dijual di pasaran, yakni original dan rasa bumbu.


Abon kepiting, praktis dan tahan lama 
2. Bingka


Bingka merupakan salah satu kuliner khas Balikpapan. Makanan berbahan dasar kentang ini meskipun tidak tahan lama, namun bisa dijadikan oleh-oleh yang tak kalah mengesankan. Padu padan kentang, telor, mentega, gula, susu, dan santan akan menciptakan citarasa yang gurih, manis dan lezat. Dewasa ini bingka sudah memiliki berbagai farian seperti bingka kentang kombinasi pisang, keju, gula merah, bahkan bingka dari labu merahpun ada. Anda bisa membeli bingka kentang ini di dekat pelabuhan Semayang ataupun di Stal Kuda. Kedua tempat ini konon merupakan pembuat bingka paling enak di Balikpapan.

3. Amplang

Amplang gurih nan kriuk

Amplang merupakan makanan ringan semacam kerupuk. Bahan utamanya terdiri dari tepung, telor, beragam bumbu rempah, dan daging ikan pipih (atau sering disebut belida). Ikan pipih sendiri merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang dulu banyak terdapat diperairan Kalimantan. Namun keberadaan ikan ini sudah jarang kita temui hingga dewasa ini, pembuat amplang menggantinya dengan daging ikan tengiri. Sekarang Ikan pipih atau belida sendiri hanya dipakai sebagai merk saja. Campuran dari beragam bumbu rempah, tepung, telor dan daging ikan membuat camilan ini terasa gurih dan kriuk. Bentuknya bermacam-macam, ada yang bulat memanjang seperti jari, ada juga yang menyerupai kuku macan. Semua sama gurihnya. Pembuatan amplang sendiri selain di Balikpapan juga banyak terdapat di Samarinda. Anda bisa mendapatkan amplang yang gurih ini dibeberapa toko penjual oleh-oleh khas Balikpapan yang banyak terdapat di sepanjang jalan A. Yani Balikpapan.

4. Bakpia
Bakpia asli Balikpapan 

Selama ini kita pasti hanya mengenal Bakpia atau pia sebagai makanan khas Jogja atau yang sering kita dengar dengan sebutan bakpia pathuk. Tapi jangan salah, Balikpapan juga memiliki bakpia lho. Berbeda dengan bakpia pathuk yang kecil-kecil, bakpia Balikpapan memiliki ukuran yang lebih besar. Kuliner yang terbuat dari kacang hijau dan gula yang dibungkus dengan tepung dan dipanggang ini memang cocok untuk dijadikan buah tangan. Bakpia Balikpapan memiliki tekstur yang renyah bak biskuit. Tekstur ini pulalah yang membedakan bakpia Balikpapan dengan bakpia dari daerah lain. Sekali gigit, maka akan terhamburlah rasa gurih dan asin dilidah anda yang akan disambung dengan rasa manis dari kacang hijau atau coklat sebagai isinya. Bakpia di Balikpapan berisi kacang hijau, coklat, dan keju. Anda bisa memperolehnya di sebuah depot yang sangat terkenal di Jalan A. Yani Balikpapan. Anda bisa menikmati bakpia yang hangat dan lezat disana.

5. Mantau
Mantau Balikpapan nan lezat

Mantau atau roti span memang merupakan kuliner khas etnis tionghoa yang banyak terdapat dibeberapa daerah di Indonesia. Namun berkat kulturasi yang terjadi di Balikpapan memunculkan kuliner berupa mantau yang unik dan khas serta berbeda dari daerah lain. Roti kukus sebesar kepalan tangan yang biasanya disajikan setelah digoreng ini, di Balikpapan disajikan bersama daging rusa yang diolah dengan bumbu lada hitam (rusa lada hitam). Ini yang membuat mantau Balikpapan menjadi khas dan berbeda. Daging rusa yang bertekstur sedikit lembut dan agak manis ini akan semakin lezat dengan padu padan lada hitam yang pedas. Taburan kacang mete sangrai yang gurih seolah semakin menambah kelezatan kuliner ini. Namun dewasa ini daging rusa sudah sulit didapatkan (karena rusa menjadi salah satu hewan yang dilindungi), sehingga banyak digantikan dengan daging sapi atau ayam. Jika anda penasaran dan ingin mencicipi kelezatan mantau dengan sapi lada hitam atau ayam lada hitam, cobalah anda datang kesebuah depot di Simpang Kilat Jalan Letjen Suprapto Balikpapan.


Mantau atau roti span Balikpapan 

Diposkan oleh maya novita di 20.46

Label: Kuliner

Tempat wisata di kota Balikpapan
Kota Balikpapan memiliki daerah wisata yang cukup banyak dan beragam, di antaranya adalah:
1. Pantai Kemala

Pantai Kemala

Pantai Kemala tak hanya menjadi tempat wisata favorit warga setempat, namun juga para pengunjung dari luar kota. Tempat wisata ini berada di pusat kota, tepatnya di Jalan Jend. Sudirman, sehingga mudah untuk diakses dari mana saja. Kesan pertama saat mengunjungi pantai ini adalah suasananya yang mirip dengan Pantai Jimbaran di Bali mulai dari pasir putih, ombak kecil sampai deretan pohon kelapa di sekitar pantai.

Selain bersantai sambil menikmati pemandangan matahari terbenamnya, Anda juga bisa melakukan berbagai kegiatan seperti flying fox, jetski dan juga banana boat. Tak hanya suasananya yang mengingatkan dengan Bali, di sini juga terdapat satu tempat makan yang dinamakan D’Jimbaran Resto yang menawarkan kuliner khas nusantara dan Eropa.

2. Pantai Melawai

Pantai Melawai

Pantai Melawai berada tidak jauh dari Pantai Kemala. Meskipun
lokasi kedua tempat wisata ini tidak jauh namun suasana yang ditawarkan cukup jauh berbeda. Jika Pantai Kemala terkesan mewah dengan hidangan ala Eropanya, di pantai ini Anda bisa menikmati kuliner dengan harga yang lebih terjangkau. Ada banyak penjual makanan di sekitar pantai, menu yang ditawarkan beragam mulai dari bakso, pecel lele, es kelapa dan masih banyak lagi.

Waktu yang tepat untuk mengunjungi salah satu tempat wisata di Balikpapan ini adalah saat sore hari menjelang malam. Pada saat itu, penjual makanan sudah ramai menggelar dagangannya. Anda bisa menikmati pemandangan matahari terbenam sambil bersantai menikmati makanan Anda dengan duduk lesehan di atas tikar yang telah disiapkan.

3. Pantai Lamaru

Pantai Lamaru

Pantai berikutnya yang juga menjadi tempat wisata favorit adalah Pantai Lamaru. Pantai ini berada di Desa Teritip, sekitar 14 km dari pusat kota atau bisa ditempuh dalam 30 menit perjalanan. Pasir pantai yang halus dan air yang jernih sangat cocok digunakan untuk bersantai atau berjemur. Selain berenang dan bermain air, Anda bisa bermain flying fox dan banana boat. Anda juga bisa berkeliling pantai dengan menggunakan andong ataumenunggang kuda. Seru, ya?

Fasilitas di tempat wisata ini tergolong cukup lengkap, mulai dari tempat parkir yang luas, kamar ganti, toilet, mushola sampai tempat makan. Selain itu, Anda juga bisa menyewa tikar dan ban renang dengan harga 10.000 Rupiah saja. Pantai Lamaru buka mulai pukul 07:00 sampai 18:00 dan tiket masuk yang dikenakan adalah 10.000 Rupiah tiap orang.

4. Penangkaran Buaya Teritip

Penangkaran Buaya Teritip

Tak jauh dengan Pantai Lamaru, Anda bisa mengunjungi Penangkaran Buaya Teritip. Penangkaran buaya dengan luas 5 hektar ini menjadi salah satu tempat wisata di Balikpapan yang banyak dikunjungi. Selain ada lebih dari 1.500 ekor buaya, di sini juga ada kandang ular dan monyet. Ada pula gajah Lampung yang bisa dinaiki untuk berkeliling kawasan penangkaran buaya ini.

Anda penikmat kuliner ekstrim? Coba datang pada saat akhir pekan atau hari libur nasional karena Anda bisa mencicipi sate buaya. Jika tidak bisa datang pada akhir pekan dan mencicipi daging buaya, Anda masih bisa membeli suvenir yang terbuat dari kulit buaya seperti dompet dan ikat pinggang. Penangkaran Buaya Teritip buka setiap hari mulai pukul 08:00 sampai 17:00 dengan biaya masuk sebesar 10.000 Rupiah tiap orang.

5. Bukit Bangkirai

Bukit Bangkirai

Bukit Bangkirai berada di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara. Tempat wisata ini merupakan hutan hujan tropis yang masih alami. Fasilitas di sini sudah lengkap mulai dari kolam renang, restoran sampai dengan cottage bergaya rumah panggung yang bisa digunakan untuk menginap. Disebut Bukit Bangkirai karena memang terdapat banyak pohon bangkirai di sini, bahkan ada pohon bangkirai yang berusia 150 tahun dengan tinggi mencapai 50 meter dan diameter batangnya 2.3 meter.

6. Hutan Wanawisata

Hutan Wanawisata

Hutan Wanawisata adalah salah satu kawasan hutan lindung dengan banyak pepohonan khas Kalimantan. Tempat wisata ini cocok digunakan sebagai lokasi piknik bersama keluarga. Bawalah tikar Anda dan nikmati kesejukan piknik di dalam hutan. Jangan lupa untuk membawa bekal karena tidak ada penjual makanan di kawasan ini.

Selain piknik, Anda juga bisa jogging dan trekking menjelajah hutan. Jika membawa anak kecil, ada permainan anak seperti perosotan dan ayunan.Tempat wisata di Balikpapan ini memang tepat untuk rekreasi keluarga. Hutan Wanawisata bisa ditempuh dalam waktu 15 menit dari pusat kota Balikpapan. Jam buka tempat wisata ini adalah 08:00 – 17:00 dengan biaya tiket masuk sebesar 1.000 Rupiah per orang.

7. Kampung Atas Air Margasari

Kampung Atas Air Margasari

Tempat wisata selanjutnya adalah Kampung Atas Air Margasari. Di sini, Anda bisa merasakan Venice ala kota Balikpapan. Seluruh rumah terbuat dari kayu dan berada di atas air, transportasi yang digunakan adalah perahu motor. Perkampungan ini dibangun pada tahun 2000 dan menjadi salah satu tempat wisata di Balikpapan yang dibanggakan pemerintah kota karena dianggap sukses membangun sebuah kampung wisata.

Di sini, Anda bisa bersantai di gazebo yang disediakan sambil berinteraksi dengan warga setempat. Atau jika Anda suka memancing, bawalah alat pancing Anda dan silakan memancing dari atas jembatan kayu ulin. Tertarik untuk datang ke kampung di atas air ini?

8. Taman Bekapai

Taman Bekapai

Ini dia landmark kebanggaan warga Balikpapan. Sebagai kota yang kaya dengan kandungan minyak buminya, Balikpapan butuh sebuah monumen untuk menunjukkan rasa bangganya. Maka dibangunlah Taman Bekapai di pusat kota.

Taman Bekapai memiliki sebuah patung atau monumen perunggu yang berbentuk abstrak dan dapat keluar air mancur dari dalamnya. Air mancur ini dengan bantuan pencahayaan yang tepat akan terlihat menyerupai semburan minyak bumi. Pemandangan ini terlihat semakin indah pada saat malam hari. Selain air mancur yang unik, di taman ini juga terdapat bangku-bangku untuk beristirahat dengan pepohonan rindang untuk berteduh. Tempat wisata di Balikpapan ini menjadi salah satu lokasi wajib untuk dikunjungi oleh wisatawan luar kota.

9. Pasar Klandasan

Pasar Klandasan

Pasar Klandasan merupakan pasar dengan pemandangan yang indah di Balikpapan. Pasar tradisional ini berada dekat denganpantai, sehingga selain menjadi tempat jual beli, pasar ini juga bisa disebut sebagai tempat wisata. Coba saja Anda keluar ke bagian belakang pasar, akan terlihat pemandangan laut yang menakjubkan.

Pasar ini menjual berbagai kebutuhan rumah tangga mulai dari makanan, ikan segar, buah, sayur, pakaian sampai sandal. Harga barang yang dijual lebih terjangkau dan Anda juga masih bisa menawar harga di sini.

10. Pasar Inpres Kebun Sayur

Pasar Inpres Kebun Sayur

Sudah bersiap pulang dari Balikpapan? Tunggu dulu. Anda perlu membawa oleh-oleh untuk keluarga dan teman-teman. Datang saja ke Pasar Inpres Kebun Sayur yang hanya berjarak satu jam perjalanan dari bandara. Pasar ini menjual berbagai macam suvenir khas Kalimantan mulai dari gantungan kunci,miniatur rumah adat Dayak, gelang, kalung sampai mandau.

Bagi Anda yang gemar mengoleksi batuan permata, pasar ini akan menjadi tempat yang cocok untuk dikunjungi. Aneka macam batu dijual di sini, mulai dari batu akik, safir, delima, berlian dan masih banyak lagi. Pasar ini hanya terdiri dari satu lantai, sehingga tidak membuat Anda lelah naik turun tangga.

Diposkan oleh maya novita di 20.46

Label: Wisata Kota


Profil dan Sejarah kota Balikpapan
Balikpapan adalah salah satu kota di Kalimantan Timur (Kaltim), Indonesia. Balikpapan memiliki penduduk sebanyak 701.066 jiwa, yang merupakan 22 % dari keseluruhan penduduk Kaltim. Balikpapan merupakan kota dengan biaya hidup termahal se-Indonesia. Logo dari kota yang sering disebut Kota Minyak (Banua Patra) dan Bumi Manuntung ini adalah beruang madu, maskot Balikpapan yang mulai di ambang kepunahan. Nama asli Balikpapan adalah Billipapan atau Balikkappan (logat Banjar).

Sejarah Balikpapan
Sejarah Kota Balikpapan tidak bisa dipisahkan dengan Minyak yaitu lebih tepatnya dengan sumur minyak Mathilda, sumur pengeboran perdana pada tanggal 10 Februari 1897 di kaki gunung Komendur di sisi timur Teluk Balikpapan. Penamaan sumur minyak Mathilda sendiri berasal dari nama anak JH Menten dari JH Menten dan Firma Samuel & Co sebagai pemenang hak konsesi pengeboran di yang ditunjuk pemerintah Hindia Belanda yang telah mengontrak Balikpapan dari Kesultanan Kutai.

Di awal tahun 1900-an bertambahnya jumlah penemuan dan pengeboran minyak di Balikpapan telah membawa pendatang dalam jumlah besar ke Balikpapan. Pendatang ini kebanyakan adalah orang Cina dan para pekerja pengeboran yang rata-rata berasal dari jawa dan berbagai daerah lainnya seperti India. Pekerja dari Cina dan India inilah yang menjadi cikal bakal penghuni desa di Tukung (Klandasan) dan Jumpi (Kampung Baru) yang merupakan asal usul sebagian besar warga Balikpapan. Selain itu keberadaan minyak, yaitu minyak tanah atau "lantung", juga mengundang semakin besarnya jumlah pedagang yang datang dari daerah Kerajaan Banjar di Banjarmasin dan Bone di Sulawesi Selatan untuk berdagang dan singgah di Balikpapan.

Seiring dengan berkembangnya waktu Balikpapan telah berkembang menjadi "Kota Minyak" dengan besarnya produksi minyak yang dihasilkan yang mencapai 86 juta barrel per tahun. Perkembangan industri minyak inilah yang telah membangun Balikpapan menjadi kota industri dan selanjutnya menjadikan Balikpapan sebagai Kota Jasa dengan bandar udara Internasional, pelabuhan dan jumlah hotel yang dapat mendukung keberadaan Balikpapan sebagai dua kota tersebut.

Saat ini Balikpapan tidak lagi menjadi Kota Minyak yang berorientasi pada pengeboran melainkan pada jasa pengolahan minyak yang telah mengolah minyak mentah dari sekitar Balikpapan, yaitu Sepinggan, Handil, Bekapai, Sanga-sanga, Tarakan, Bunyu dan Tanjung serta minyak mentah yang diimpor dari negara lain. Besarnya jumlah pendatang di Kota Balikpapan telah membawa keberagaman etnis dengan berbagai adat istiadat dan agama. Namun demikian hal ini tidak menjadi kendala dalam akulturasi budaya dan terwujudnya keharmonisan di masyarakatnya secara turun menurun.

Keharmonisan masyarakat Balikpapan terekat dalam bahasa sehari-hari yang digunakan, yaitu Bahasa Indonesia. Keberagaman yang ada di dalam masyarakat Balikpapan bahkan mendukung adanya nilai-nilai kebersamaan yang mampu menjadikan Kota Balikpapan sebagai Kota Bersih, Indah, Aman dan Nyaman yang tercermin dengan telah seringnya Kota Balikpapan meraih Piala Adipura.
Budaya bersih dan wawasan lingkungan telah menjadi bagian dan ciri dari masyarakat Balikpapan yang terakomodir secara profesional dalam program Pemerintah Kota Balikpapan, yakni : CLEAN, GREEN and HEALTHY.

Visi Kota Balikpapan:
Terwujudnya Balikpapan sebagai kota industri, perdagangan, jasa dan pariwisata yang didukung oleh penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik (Good Governance) dan masyarakat yang beriman, sejahtera, religius dan berperadaban maju (Madinatul Iman).

Misi Kota Balikpapan : 
1. Mewujudkan sumber daya manusia yang beriman, sehat jasmani dan memiliki daya saing di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Mewujudkan tersedianya infrastruktur kota yang mampu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan fungsi kota di masa depan.
3. Mewujudkan kondisi kota yang layak huni dan berwawasan lingkungan.
4. Mewujudkan perekonomian kota yang berorientasi kepada pengembangan potensi ekonomi kerakyatan dan pengembangan basis ekonomi kota di masa depan.

Asal usul nama Balikpapan
Ada beberapa hikayat populer yang menceritakan asal usul kota yang berada di pesisir timur Kalimantan ini, yaitu:

· Adanya 10 keping papan yang kembali ke Jenebora dari 1.000 keping yang diminta oleh Sultan Kutai sebagai sumbangan bahan bangunan untuk pembangunan Istana Baru Kutai Lama. Kesepuluh papan yang balik tersebut disebut oleh orang Kutai Balikpapan Tu. Sehingga wilayah sepanjang Teluk Balikpapan, tepatnya di Jenebora disebut Balikpapan.
· Suku Pasir Balik (suku asli Balikpapan) adalah keturunan kakek dan nenek bernama Kayun Kuleng dan Papan Ayun. Sehingga daerah sepanjang Teluk Balikpapan oleh keturunannya disebut Kuleng-Papan atau artinya Balikpapan (dalam bahasa Paser, Kuleng artinya Balik).
· Dalam legenda lain juga disebutkan asal usul Balikpapan, yaitu dari seorang putri yang dilepas oleh ayahnya seorang raja yang tidak ingin putrinya tersebut jatuh ke tangan musuh. Sang putri yang masih balita diikat di atas beberapa keping papan dalam keadaan terbaring. Karena terbawa arus dan diterpa gelombang, papan tersebut terbalik. Ketika papan tersebut terdampar di tepi pantai ditemukan oleh seorang nelayan dan begitu dibalik ternyata terdapat seorang putri yang masih dalam keadaan terikat. Konon putri tersebut bernama Putri Petung yang berasal dari Kerajaan Pasir. Sehingga daerah tempat ditemukannya dinamakan Balikpapan.
· Hari jadi kota Balikpapan adalah tanggal 10 Februari 1897. Penetapan tanggal ini merupakan hasil Seminar Sejarah Balikpapan pada tanggal 1 Desember 1984. Tanggal 10 Februari 1897 ini adalah tanggal pengeboran minyak pertama di Balikpapan yang dilakukan oleh perusahaan Mathilda sebagai realisasi dari pasal-pasal kerjasama antara J.H. Menten dengan Mr. Adams dari Firma Samuel dan Co.

KEPENDUDUKAN
Dengan semakin tumbuhnya perekonomian terutama sejak diberlakukannya otonomi daerah, kota ini terus menerus dibanjiri oleh pendatang dari berbagai daerah, sehingga pemerintah kota memberlakukan operasi kependudukan berupa Operasi KTP di pintu masuk kota, jalan raya, pemukiman, bandara serta pelabuhan. Penduduk terutama dari etnis pendatang yang sudah lama menetap di Balikpapan yakni berasal dari etnis Banjar, Bugis, Makassar, Jawa Timur kemudian pendatang lain yang di antaranya 

Beretnis Manado, Gorontalo ,Madura, Jawa, Sunda dan lain-lain. Di awal Juni 2014, jumlah penduduk mencapai 684.339 jiwa dengan jumlah pendatang selama tahun 2012 sebanyak 21.486 jiwa yang merupakan jumlah tertinggi selama tiga tahun terakhir. Jumlah pendatang tersebut mampu melampaui jumlah pendatang yang masuk di Singapura pada tahun yang sama yakni sebanyak 20.693 jiwa. Antara tahun 2003 hingga 2012, jumlah pendatang tercatat 170 ribu jiwa lebih, sebagian besar dari pendatang tersebut memenuhi persyaratandan menjadi warga tetap, sedangkan sisanya dipulangkan atau pindah sendiri. Peningkatan jumlah penduduk terjadi akibat tingginya arus migrasi pendatang serta pertambahan alamiah (kelahiran), sehingga Balikpapan mulai tahun 2005 hingga saat ini menjadi kota terpadat penduduk di Kaltim. 

Pertumbuhan pendatang dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kelahiran. Jumlah pendatang yang tinggi tidak dibarengi dengan kompetensi yang memadai dan tidak sesuai dengan sektor yang dibutuhkan. Tercatat sekitar 9 ribuan pendatang dengan pendidikan lulusan SD sempat mencari kerja di kota ini, namun tidak ada permintaan tenaga kerja dari lulusan SD. Daya tampung Balikpapan terhadap tenaga kerja sudah sangat minim, jumlah pencari kerja selalu jauh lebih tinggi dibandingkan permintaan tenaga kerja. Jumlah pendatang yang mencari kerja melonjak drastis, sementara permintaan tenaga kerja yang rendah hanya mengakibatkan peningkatan angka pengangguran. Tingginya angka pengangguran dan pekerja sektor informal menjadi penyebab masalah penataan kota, pemukiman tak layak, kekumuhan dan peningkatan kriminalitas. Pemerintah kota pun telah membuat peraturan kota yang mewajibkan seluruh pendatang untuk membayar dana jaminan serta memenuhi beberapa persyaratan hingga setengah tahun. Setiap penduduk juga diwajibkan untuk membawa KTP Balikpapan dalam perjalanan kemanapun. 

Berdasarkan asalnya, pendatang berasal dari pulau-pulau di sekitar seperti Jawa, Madura dan Sulawesi. Jumlah pendatang paling banyak berasal dari Jawa yakni sebanyak 30%, kemudian diikuti dengan Banjar dan Bugis masing-masing sebanyak 20%, Toraja sebanyak 11%, Madura sebanyak 8%, Buton sebanyak 7% dan Betawi sebanyak 4%. Tingkat pendidikan pendatang didominasi oleh lulusan SLTA sebanyak 36%, diikuti lulusan SD sebanyak 25%, tidak tamat SD sebanyak 23%, lulusan SMP sebanyak 12% dan perguruan tinggi hanya 4%. Alasan pendatang masuk ke Balikpapan beragam, paling banyak karena mencari pekerjaan (48%), kemudian karena pindah kerja (33%) dan karena ikut keluarga atau suami sebanyak 19%. Kesadaran pendatang dalam membuang sampah di Balikpapan bervariasi, ada yang membuangnya tepat di TPS hingga membuang bebas di sungai. Sekitar 50% pendatang membuang sampah di TPS, kemudian sebanyak 35% pendatang pengelolaan sampahnya dipungut oleh petugas, 11% pendatang membakar sampahnya dan sebanyak 4% membuangnya langsung ke sungai. 

Dengan pertumbuhan pendatang yang sangat tinggi, pada tahun 2015 jumlah penduduk diprediksi meningkat menjadi 825.275 jiwa yang mengakibatkan 5,15% (42.502 jiwa) penduduk Balikpapan saat itu tidak dapat menikmati air bersih. Jumlah penduduk pada tahun 2033 diprediksi mencapai angka 1.102.366 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 2.190 jiwa/km2

Suku bangsa yang ada 
Suku asli Balipapan adalah suku Balik yang merupakan suku minoritas. Suku Balik biasanya digabungkan ke dalam suku Paser karena dianggap serumpun sehingga disebut Paser-Balik, padahal sebenarnya suku Balik tidak mau serta merta disamakan dengan suku Paser, karena terdapat beberapa perbedaan. Seperti yang terjadi di kawasan Kalimantan lainnya, suku Banjar yang datang ke Balikpapan menyerap unsur-unsur suku lokal melalui perkawinan campur (hibrida) dengan suku Balik dan suku Paser yang memunculkan komunitas Banjar-Balik. Secara garis besar ada lima budaya dasar sukubangsa asal Kalimantan yang disebut Rumpun Kalimantan, empat di antaranya terdapat di Kalimantan Timur, khususnya Balikpapan yaitu: Banjar, Kutai, Dayak, Paser yang biasa disingkat Komunitas BAKUDA atau BAKUDAPA jika dihitung mencapai 31,39% populasi (sensus tahun 2000). Diantara keempat suku asal Kalimantan tersebut, suku Banjar merupakan yang terbanyak sejak masa kolonial. Selain empat suku di atas, banyak pula suku-suku asal dari pulau Sulawesi, Jawa, Sumatera, dan pulau lainnya sehingga yang pada awal pertumbuhan kota Balikpapan setidaknya terbentuk tiga kantong pemukiman Banjar, Jawa dan Bugis. 

Bahasa daerah yang sering digunakan adalah:
- Bahasa Paser
- Bahasa Kutai
- Bahasa Banjar
- Bahasa Bugis
- Bahasa Jawa
Umumnya bahasa yang digunakan pada keseharian warga Balikpapan adalah bahasa Indonesia.

Adat perkawinan 
Penduduk Balikpapan masih sangat mencintai adat-istiadat dan aturan pernikahan tradisional. Adapun tradisi pernikahan yang sering terjadi adalah pernikahan dengan menggunakan adat:
- Suku Kutai
- Suku Dayak
- Suku Banjar
- Suku Bugis
- Suku Jawa
- Sebagian kecil dari adat Manado, Padang,Gayo, Aceh dan Flores

Universitas/Perguruan Tinggi di Balikpapan
· Universitas Balikpapan
· Politeknik Negeri Balikpapan
· STT Migas
· STIE Madani Balikpapan
· STMIK Balikpapan
· Akademi Sekretari dan Manajemen Indonesia
· Institut Teknologi Kalimantan

Rumah ibadah yang terdapat di Balikpapan antara lain :
· Masjid Al-Aman, Damai
· Masjid Al Amin, Sepinggan
· Masjid Al Falah, Batakan
· Masjid At Taqwa, Klandasan
· Masjid Baiturrahman, Lamaru
· Masjid Dwima As Salam, Kariangau
· Masjid Istiqomah, Pertamina
· Masjid Nurul Iman, Gn. Bahagia
· Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Getsemani, Resort Balikpapan
· Gereja Kristus Yesus
· Gereja Santa Theresia Prapatan
· Gereja St. Martinus Sepinggan
· Gereja Toraja
· GPIB Bukit Benuas
· GPIB Maranatha
· GPIB Bukit Sion
· GPIB Getsemani
· GPIB Pniel
· GPIB Syalom
· GPIB Imanuel
· HKBP Balikpapan, Resort Kalimantan Timur
· Pura Giri Jaya Natha
· Mahavihara Buddha Manggala
· Kelenteng Setya Dharma ( Guang De Miao )

Pembagian wilayah dan pemerintahan 

Kecamatan 
Dengan diberlakukannya Perda Balikpapan No. 8 Thn. 2012, maka diresmikan kecamatan Balikpapan Kota dan menambah jumlah kecamatan menjadi 6 yakni:
1. Balikpapan Timur
2. Balikpapan Selatan
3. Balikpapan Tengah
4. Balikpapan Utara
5. Balikpapan Barat
6. Balikpapan Kota

Kelurahan 
Sehubungan dengan pemekaran kecamatan tersebut, maka melalui Perda Balikpapan No. 7 Thn. 2012 ditetapkan pemekaran 7 kelurahan baru. Dengan demikian maka pada saat ini Balikpapan terdiri dari 34 (tiga puluh empat) kelurahan yakni:
1. Manggar
2. Manggar Baru
3. Lamaru
4. Teritip
5. Prapatan
6. Klandasan Ulu
7. Klandasan Ilir
8. Damai
9. Gn. Bahagia
10. Sepinggan
11. Gn. Sari Ilir
12. Gn. Sari Ulu
13. Mekar Sari
14. Karang Rejo
15. Sumber Rejo
16. Karang Jati
17. Gn. Samarinda
18. Muara Rapak
19. Batu Ampar
20. Karang Joang
21. Baru Ilir
22. Margo Mulyo
23. Marga Sari
24. Baru Tengah
25. Baru Ulu
26. Kariangau
27. Telaga Sari
28. Damai Baru
29. Damai Bahagia
30. Sungai Nangka
31. Sepinggan Baru
32. Sepinggan Raya
33. Gn. Samarinda Baru
34. Graha Indah

Dari 27 kelurahan sebelum pemekaran terdapat 369 RW dan 1.143 RT. Ini berarti bahwa jumlah RW sebelum dan sesudah pemekaran tidak berubah, sedangkan RT mengalami penambahan sebanyak 62 buah sehingga berubah dari jumlah 1.081 menjadi 1.143 RT.

Mendapatkan status kota 
Balikpapan adalah berstatus sebagai kota dengan wali kota sebagai kepala daerah dan DPRD sebagai legislatif serta memiliki perlengkapan pemerintahan dan aparatur pemerintah seperti Kepolisian, Kejaksaan Negeri, Rumah Tahanan dan Lembaga Permasyarakatan serta Pengadilan Negeri. Selain itu Balikpapan menjadi pusat pemerintahan untuk wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan. Tercatat di antaranya kantor Polda (Kepolisian Daerah) Kalimantan Timur dan Kejaksaan Tinggi berpusat disini. Serta markas besar Angkatan Darat, yakni Komando Daerah Militer (KODAM) VI Mulawarman yang memiliki daerah operasi wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan berpusat di kota ini. KODAM yang memiliki motto "Gawi Manuntung Waja Sampai Kaputing" merupakan satu-satunya KODAM yang berpusat di kota, bukan ibu kota provinsi

Nama walikota di Balikpapan
Berikut adalah nama-nama pejabat wali kota Balikpapan:
1. H.A.R.S. Muhammad (1960 - 1963)
2. Mayor TNI AD Bambang Soetikno (1963 - 1965)
3. Mayor TNI AD Imat Saili (1965 - 1967)
4. Mayor POL. Zainal Arifin (1967 - 1973)
5. Letkol. Pol. H.M. Asnawi Arbain (1974 - 1981)
6. Kol. CZI. TNI AD Syarifudin Yoes (1981 - 1989)
7. H. Hermain Okol (sebagai Pelaksana Walikota) (1989 - 1991)
8. Kol. Inf. H. Tjutjup Suparna (1991 - Juni 2001)
9. Imdaad Hamid (Juni 2001 - 29 Mei 2011)
10. H.M. Rizal Effendi, SE.(29 Mei 2011 – kini

Diposkan oleh maya novita di 20.46

Tidak ada komentar:

Posting Komentar